Penyerahan paket Imlek secara simbolis.

PEKANBARU - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau bersama PSMTI Pekanbaru dan Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) PSMTI Riau membagikan 475 paket Imlek kepada warga Tionghoa kurang mampu di Pekanbaru. Penyerahan berlangsung di Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setiabudhi, Minggu (8/1).

Paket diserahkan secara simbolis oleh Ketua PSMTI Riau, Stephen Sanjaya, Ketua Dewan Pembina PSMTI Riau, Peng Suyoto, Ketua Dewan Penasehat, Syukur, Ketua Perwanti PSMTI Riau, Suyati Sali didampingi pengurus lainnya.

"Baksos rutin dilaksanakan setiap menyambut Tahun Baru Imlek. Tahun ini, terdapat 475 paket Imlek yang dibagikan.kepada warga Tionghoa yang kurang mampu," kata Stephen Sanjaya kepada wartawan.

Dikatakannya, paket Imlek terdiri dari angpao, makanan ringan dan minuman. "Tidak hanya di momen Imlek, baksos berupa pemberian paket dilaksanakan juga di momen keagamaan, seperti perayaan Idul Fitri, Waisak, Natal dan Hari Raya Nyepi," jelasnya.

Ditambahkannya, jumlah paket Imlek yang dibagikan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. paket dibagikan juga ke rumah warga yang tidak bisa hadir ke Sekretariat PSMTI Riau karena sakit.

Selain itu, lanjutnya, warga diberikan kupon pengobatan gratis yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari mendatang di Mal Pekanbaru. "Kami berharap paket dan kupon pengobatan gratis dapat membantu warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek," ungkap Stephen.

Sementara itu, Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Media dan Humas, Ket Tjing menambahkan, paket Imlek disalurkan juga melalui Pusdiklat Bumi Suci Maitreya. "Sebanyak 475 paket Imlek dibagikan hari ini. Ada yang datang langsung ke sekretariat, di Pusdiklat Bumi Suci Maitreya maupun yang langsung di antar ke rumah," tambahnya.  

Salah satu penerima paket Imlek, Lenawati (53) merasa sangat terbantu dengan paket yang diterimanya. "Paket berisi berbagai kebutuhan untuk Tahun Baru Imlek. Terima kasih untuk PSMTI Riau. Mudah-mudahan pemberian paket Imlek dapat berlangsung setiap tahun," tegas wanita yang tinggal di Jalan Paus, Pekanbaru tersebut.*